Dalam rangka rangkaian peringatan Hari Oeang ke-74, Kementerian Keuangan Perwakilan Kalimantan Barat dengan Balai Diklat Keuangan Pontianak sebagai panitia penyelenggara, mengadakan kegiatan Open Class “Tips & Trik Menumbuhkan Semangat Responsif dan Adaptif Terhadap Perubahan Pola Kerja di Kementerian Keuangan”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 23 Oktober 2020, pukul 09.00 - 11.00 WIB yang disiarkan melalui aplikasi Zoom, serta secara langsung (streaming) dan dapat disaksikan kembali melalui kanal youtube BDK Pontianak.
Narasumber : Yohanes
Supriyanto (Kak Yo), Widyaiswara BDPim Magelang
Moderator : Erna Oktafiani, Kepala Subbagian TU &
KI Balai Diklat Keuangan Pontianak
Berikut catatan Dewi tanpa merangkum materi yang telah disampaikan:
Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak hal berubah dalam kehidupan kita
sehari-hari, baik itu pada aspek kesehatan, pekerjaan, pendidikan, status
maupun hobi. Sesaat setelah adanya perubahan, dalam diri kita akan muncul
reaksi. Reaksi setiap orang terhadap perubahan dapat berupa reaktif atau
responsif. Orang yang bereaksi reaktif biasanya akan bersikap terburu-buru,
tanpa banyak pemikiran, penuh ketegangan dan cenderung agresif, misalnya dengan
melakukan Panic Buying. Sedangkan
orang yang bereaksi responsif biasanya akan berpikir terlebih dahulu, merasa
tenang dan tidak ketakutan.
Dalam menghadapi perubahan kita seharusnya bereaksi responsif dan bersikap
adaptif, yaitu mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Salah satu sifat adaptif
atau bentuk adaptasi yang kita jalankan pada masa pandemi ini adalah dengan menjalankan
protokol kesehatan gerakan 3M yaitu: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci
tangan. Selain menjalankan protokol kesehatan, salah satu bentuk adaptasi yang
kita lakukan di bidang pekerjaan adalah melaksanakan kegiatan bekerja dari
rumah atau Work From Home (WFH).
Nah, hal baru apa saja yang kita alami selama WFH? mungkin ada yang membeli
meja kerja baru di rumah, ada yang tidak bisa menjalankan hobinya, atau justru sebaliknya
malah jadi memiliki hobi baru dan sebagainya. Kemudian apa saja dampak WFH bagi
hidup kita? Salah satu dampaknya di bidang pekerjaan yaitu kita harus mempertimbangkan
tempat kerja kita di rumah. Agar merasa nyaman saat bekerja di rumah, sebaiknya
kita menghindari kasur sebagai lokasi bekerja, kemudian menyediakan space khusus untuk bekerja dan mengkomunikasikan
terlebih dahulu dengan orang sekitar untuk tidak menggangu kita ketika sedang bekerja.
Bagi yang sudah berkeluarga atau berumah tangga, selain harus mempertimbangkan
tempat kerja yang nyaman di rumah, kita juga harus belajar untuk saling menyesuaikan
kebiasaan sehari-hari dengan sesama anggota keluarga, baik itu dengan
istri/suami atau mungkin anak-anak yang sedang melaksanakan sekolah dari rumah.
Lalu berpengaruhkah perubahan pola kerja pada produktivitas kita? Sebagai
staf pada awalnya mungkin kita merasa depresi atau frustasi dengan perubahan
pola kerja yang ada dan itu adalah hal yang waja. Namun jangan telalu lama dan
kita harus mencoba explore perubahan tersebut. Sebaiknya kita memiliki cara
pandang baru yaitu dengan memiliki respon yang positif dan melihat perubahan
sebagai sebuah tantangan. Ingatlah 5 tahap perubahan yaitu: Terima, Pahami,
Adaptasi, Evaluasi, Prestasi. Artinya kita harus belajar menerima dan memahami
bahwa perubahan yang ada, adalah untuk kebaikan bersama sehingga kita dapat
berubah mengikuti pola kerja yang baru dan menikmati apa yang kita kerjakan.
Selanjutnya mari kita lihat pengaruh perubahan pola kerja terhadap posisi
sebagai pemimpin atau leader. Bagi seorang
leader perubahan pola kerja seharusnya
bukanlah masalah, karna seorang leader
memiliki helicopter view. Apa itu helicopter view? yaitu bagaimana seorang
leader dapat melihat suatu hal secara
lebih luas dari posisi yang lebih tinggi, ibarat melihat jalan yang sempit dari
atas helikopter atau drone, sehingga seorang
leader dapat mendahului atau mengambil keputusan bagi dirinya dan stafnya
untuk menyingkirkan masalah yang akan timbul di unit kerjanya, ibarat menyingkirkan
bebatuan yang akan menghadang di depan jalanan sempit.
Karena memiliki helicopter view,
aksi seorang leader terhadap tim sebaiknya:
1. Informasikan
dan komunikasikan perubahan yang ada kepada bawahan.
2. Dengarkan
apa yang dirasakan bawahan, sehingga kita dapat mengubah apabila terdapat cara
pandang yang salah.
3. Kemudian
lakukan eksplorasi untuk mengetahui serta memberi solusi atau inovasi yang
tepat, dalam rangka mitigasi resiko atau menyingkirkan batu penghalang
(masalah) yang timbul.
4. Dalam
rangka menjaga atau komitmen terhadap pola kerja yang telah tercipta, dapat
dilakukan dengan memberi reward atau
hadiah pada bawahan, contohnya kata-kata yang encourage. Namun perlu diingat, dalam rangka memberi reward yang berbentuk pujian sebaiknya
dilakukan tidak lebih dari 3x, karna akan menghilangkan makna khusus yang
tercipta dari reward tersebut.
Untuk beradaptasi dengan perubahan, terdapat fleksibilitas-fleksibilitas
yang harus dimiliki seorang leader,
diantaranya:
1. Cognitive flexibility, yaitu kemampuan
untuk berpikir dengan cara yang berbeda dan dalam melihat kerangka mental.
Sehingga akan mampu menyusun rencana dan mengambil keputusan secara fleksibel.
2. Emotional flexibility, yaitu memiliki
kemampuan untuk melakukan pendekatan secara emosional.
3. Dispositional flexibility, yaitu kemampuan
untuk tetap bersikap optimis dan dwaktu yang bersamaan tetap realistis.
Jadi baik sebagai atasan maupun bawahan, kita harus bersikap responsif yang
tinggi dan bersikap adaptif, namun dengan cara yang berbeda. Nah, tadi kan
sudah dibahas 5 tahap dari perubahan yaitu: Terima, Pahami, Adaptasi, Evaluasi,
Prestasi. Maka, berikut 6 tips responsif dan adaftif:
1. Terima,
yaitu perubahan baik yang berasal dari internal maupun eksternal harus kita terima
untuk menjadi realita baru. Yuk move on :)
2. Pahami,
yaitu cari informasi terpercaya terkait penyebab perubahan, maksud perubahan
dan cara baru.
3.
Adaptasi, yaitu ciptakan dan sesuaikan cara baru dengan mempertimbangkan sumber
daya yang ada.
4. Evaluasi,
dengan mengukur tingkat keberhasilan cara baru kita.
5. Raih
prestasi, yaitu performing dengan cara baru sebagai sarana baru untuk
menunjukkan eksistensi organisasi.
6.
Duplikasi kesuksesan, yaitu selalu gunakan peluang untuk mengulang kesuksesan tidak
terbatas pada bidang yang sama.
Nah, ada juga 5 tips adaptasi & membawa tim untuk menjadi unggul, yaitu
sebagai berikut:
1. Be curious, dengan mengajukan banyak
pertanyaan atau melakukan penyelidikan sebelum mengambil sebuah keputusan.
2. Have plan B, C, etc, yaitu miliki lebih
dari satu rencana.
3. Create support system, yaitu milikilah
tim yang dapat menjawab tantangan masa kini, karna semakin banyak orang yang
dilibatkan maka akan semakin banyak pula orang-orang yang merasa menjadi bagian
dari perubahan.
4. Understand your own reaction to change,
yaitu kita harus yakin terlebih dahulu terhadap reaksi kita sendiri atas sebuah
perubahan.
5. Immerse yourself in new environment and
situation, yaitu benamkan diri kita dalam perubahan, masuk ke dalam situasi
tersebut, rasakan peruhanan yang ada dan nikmatilah perubahan tersebut.
Yang terakhir, marilah kita bersama-sama belajar dari sebuah
pensil, yaitu:
1. Bersedia
untuk digerakkan, yaitu jadilah orang yang bersedia untuk digerakkan atau sadar
dan mau diatur serta menerima aturan yang berlaku, baik dari sang pencipta, oraganisasi
atau atasan.
2. Bersedia
diraut saat tumpul, yaitu jadilah orang yang bersedia untuk menghadapi ujian
agar dapat meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik lagi.
3. Bersedia
menggunakan penghapus, yaitu jadilah orang yang bersedia menerima kritik dan
saran apabila dalam ucapan dan perbuatan terhadap khilaf dan salah.
4. Menjaga
bagian dalam isi pensil, yaitu ibarat yang terpenting adalah kita harus menjaga
hati, pikiran dan perasaan agar dapat memberi manfaat bagi orang lain.
5. Meninggalkan
goresan, yaitu marilah kita berusaha senantiasa bebuat baik sehingga kelak akan
meninggalkan legacy atau warisan yang
baik dimanapun kita berada J
Komentar
Posting Komentar